Depan » » Tugas Khusus Seorang Ibu pada Anak Perempuannya

Tugas Khusus Seorang Ibu pada Anak Perempuannya


iTauhid - Marilah kini kita menyimak kata-kata berikut dari seorang ibu bijak yang berasal dari suku Badui, yang memberikan beberapa instruksi kepada putrinya pada malam perkawinan putrinya:

“Wahai putriku engkau akan segera meninggalkan rumah di mana selama ini engkau tempati setelah lahir ke dunia ini, dan engkau akan segera meninggalkan tempat tinngal di mana engkau tumbuh dewasa untuk selanjutnya mendiami tempat tinggal yang belum engkau kenal, dan engkau akan bergabung dengan seorang pendamping hidup yang engkau belum terbiasa dengannya. Karenanya, engkau seharusnya berperilaku sebagai pelayannya, agar ia dapat berperilaku sebagai budakmu (maksudnya sebagai orang yang memperlakukan istrinya dengan penuh penghormatan). Lakukanlah untuknya sepuluh langkah berikut:”

Pertama dan kedua adalah bahwa engkau seharusnya merasa puas hidup dengannya dan bergaul dengannya dalam suasana kepatuhan.

Ketiga dan keempat adalah bahwa engkau seharusnya memperhatikan tempat-tempat di mana mata an hidungnya senantiasa berinteraksi. Karenanya, ia tidak seharusnya melihat sesuatu yang buruk dan ia tidak seharusnya mencium sesuatu yang buruk tentang engkau.

Kelima dan keenam adalah bahwa engkau seharusnya memperhatikan waktu-waktu makannya. Bila ia terus-menerus merasakan lapar, maka ia dapat naik pitam, dan bila ia terus-menerus merasa terganggu tidurnya, ia dapat murka.

Ketujuh dan kedelapan adalah bahwa engkau seharusnya memperhatikan harta kekayaannya dan menghormati keluarganya. Memperhatikan harta dan kekayaannya adalah dengan cara memilih sikap hidup sederhana, dan menghormati keluarganya dapat tercapai melalui perlakuan baik terhadap mereka.

Kesembilan dan kesepuluh adalah bahwa engkau seharusnya tidak menentang perintah-perintahnya dan membuka rahasia-rahasianya. Tentu saja, jika engkau menentang perintah-perintahnya, berarti engkau memancing ia untuk membencimu, dan jika engkau membuka rahasia-rahasianya, maka tentu saja engkau mendorongnya untuk menimpakan hukuman yang tidak engkau inginkan terhadap dirimu.

Hati-hatilah agar tidak memperlihatkan kebahagian di hadapannya ketika ia sedang bersedih atau memperlihatkan kesedihanbketika ia sedang berbahagia, sebab sikap pertama merupakan tanda ketidakpedulianmu, sedangkan sikap kedua merupakan hal yang menjengkelkan. Muliakanlah ia melebihi pemuliaan yang orang lain tunjukkan padanya, agar ia menghormatimu melebihi orang lain. Engkau harus tahu bahwa engkau tak dapat meraih hal yang engkau sukai sebelum engkau mengutamakan kepuasannya di atas kepuasanmu dan mengutamakan keinginan-keinginannya di atas keinginan-keinginanmu dalam hal apa pun. Akhirnya, semoga Allah SWT memilih untukmu jalan kebaikan.”

Tugas khusus paling penting yang dibebankan kepada seorang istri adalah melindungi kehormatan dan reputasi suami serta berusaha keras untuk menghindari apa pun yang dapat menodai kehormatan dan reputasi suami. Seperti bersikap tidak senonoh (di hadapan orang banyak) atau membuka rahasia-rahasia suami, terutama hal-hal yang suaminya  berusaha untuk selalu menyembunyikannya. Ketidakpedulian terhadap hak suami ini dapat memupus kepercayaan dan mengakibatkan keretakan hubungan suami istri.

[santi/islampos/mukjizat do’a ibu]


0 komentar:

Posting Komentar